Friday, April 10, 2015

Sungai Mentaya - Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng - Januari 2011 [#1]

BUIH MENTAYA & PERAHU KETINTING
[foto-foto: © indra nara persada]

Air Mentaya membuih, menggelombang diterpa mesin ketinting.
Tak lagi bening. Tapi coklat, dipenuhi polutan pekat. Lumpur bercampur minyak,
serta kayu yang kadang menyekat.



Sekuntum ucap, ‘Selamat Datang di Sampit’.
Bukan di jalan besar, tapi di sungai raya, di tepi Sungai Mentaya.


Di air keruh, ketinting melaju. Di antara minyak dan residu, tak juga terasa mengganggu.       


Di riak mengalir tenang, ketinting seperti melayang. Bayang-bayang sepanjang bayang.


Speedboat, kapal, dan awan berarak. Menyisakan jarak.

    











Menunggu, mungkin membosankan. Tapi ia bagian dari keberangkatan. Sebelum ketinting meninggalkan pelabuhan.

No comments:

Post a Comment